Pembunuh Misterius Zaman Nazi Pernah Tinggal di Indonesia

Pembunuh Misterius Zaman Nazi Pernah Tinggal di Indonesia

Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat,
silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain. AYO.. Beritahu Teman- teman kita
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Misteri pembunuhan sekitar 65 tahun silam akhirnya terungkap dengan pengakuan seorang perempuan berusia 96 tahun di Belanda. Pada 1 Maret 1946, Felix Gulje, yang merupakan kepala perusahaan konstruksi di Leiden, Belanda, tewas ditembak di depan pintu rumahnya. Saat masa pendudukan Nazi di Belanda selama masa Perang Dunia II, para pejuang mencurigai jika Gulje bekerja sama dengan otoritas Jerman mencaplok sejumlah wilayah.

Polisi Belanda menangkap Gulje setelah perang namun seluruh tuduhan itu digugurkan. Beberapa tahun kemudian, dilaporkan jika Gulje sebenarnya membantu kelompok Yahudi bersembunyi selama masa pendudukan, menyiapkan tempat persembunyian dan uang, serta membolehkan kelompok keagamaan Katolik yang dilarang beroperasi menggunakan pabriknya.

Namun, Kamis (9/6/2011), Wali Kota Leiden Henri Lenfrink kembali membawa kasus Gulje ke permukaan dengan mengatakan pada 1 Januari lalu, ia menerima surat dari Atie Ridder-Visser, mantan anggota Kelompok Perlawanan Anti-Nazi Belanda, dan mengaku membunuh Gulje.

Lenferink mengatakan si perempuan mengaku membunuh Gulje karena mengira Gulje bekerja sama dengan Nazi. "Pada malam yang dingin pada 1 Maret 1946, Atie Visser menekan tombol bel rumahnya dan mengatakan kepada istri Gulje jika ia memiliki surat untuk suaminya. Tak lama kemudian ia datang di depan pintu dan Atie menembaknya langsung di dada," demikian ujar sang wali kota mengutip keterangan surat yang dikirimkan Atie dan dikuti AP.

Visser kemudian pindah ke Indonesia setelah menikah dan sempat menetap di Spanyol serta kembali ke Belanda. Ia tidak pernah memiliki anak. Ia kemudian bertemu dua cicit Gulje bulan lalu dan menjelaskan apa yang telah ia lakukan.

Lenferink mengatakan Visser tak akan dihukum atas kejahatan itu dan meminta reporter tak menganggunya. "Meski sekarang setelah 65 tahun, pembunuhan itu benar-benar sangat dikecam. Dalam kasus apapun ini tak bisa diterima. Namun Nyonya Ridder-Visser sudah sangat tua, sangar rapuh, dan tak bisa melakukan apapun, serta membutuhkan pertolongan," kata Lenferink. Sumber
 

noreply@blogger.com (Mr.Todi) 10 Jun, 2011


--
Source: http://dunia-ganas.blogspot.com/2011/06/pembunuh-misterius-zaman-nazi-pernah.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar